logo_mts192
0%
Loading ...

Reorientasi dan Penguatan Pendidikan Keluarga

Oleh : *Husen, S.Pd.I

Hari Pendidikan Nasional yang disingkat Hardiknas merupakan momen rutin tahunan bagi segenap insan pendidikan setiap tanggal 2 Mei. Konon peringatan ini dalam rangka memberi apresiasi terhadap jasa para pejuang pendidikan agar terus dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Mengutip potongan pidato Mendikbudristek pada peringatan Hardiknas Tahun 2024 ini yang mengajak seluruh pemangku kepentingan pendidikan untuk bergerak bersama melanjutkan Merdeka Belajar.

“Mari kita bersinergi untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan berpihak pada murid. Mari kita ciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi seluruh murid. Mari kita dorong murid-murid untuk menjadi pembelajar yang aktif, kreatif, dan kritis. Mari kita siapkan mereka dengan keterampilan yang dibutuhkan di era digital.”

Tanggung jawab memajukan kualitas pendidikan yang mampu beradaptasi dengan kebutuhan era saat ini adalah tugas dan PR bersama insan pendidikan dan seluruh stakeholder pendidikan.

Namun demikian, sebagai insan pendidikan khususnya para guru, kita juga tidak boleh melupakan tugas personal kita dalam keluarga. Jangan sampai kita sukses mendidik mencerdaskan para peserta didik kita di sekolah. Sementara keluarga kita tidak terurus dan tidak terarah dalam berkehidupan.

Tanggung jawab guru sebagai orang tua dalam keluarga juga sangatlah kompleks dan beragam. Salah satu tanggung jawab yang paling utama adalah mendidik anak dengan sebaik-baiknya. Kewajiban mendidik anak merupakan salah satu tugas dan tanggung jawab yang telah diperintahkan Allah SWT dan Rasulullah Saw. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan" (At-Tahrim: 6).

Dalam tafsir At-Thabari, Ali bin Abi Thalib menjelaskan bahwa maksud ayat di atas adalah memberikan pendidikan dan pengetahuan tentang segala sesuatu yang dapat melindungi mereka dari api neraka yaitu ilmu bagaimana cara taat dan beribadah kepada Allah dan Rasul-Nya dengan benar, beramal saleh serta meninggalkan segala larangan-Nya. Di samping itu, Ali bin Abi Thalib juga menambahkan orang tua juga memiliki kewajiban untuk memberikan pendidikan akhlak kepada keluarga dan anak-anaknya. Dengan demikian, seorang muslim telah berusaha bisa menyelamatkan keluarga dan anak-anaknya dari siksa api neraka.

Merujuk ayat di atas, bahwa anggota keluarga dan orang yang terdekat merupakan prioritas pertama yang harus mendapatkan perhatian penuh dalam pendidikan dan keadaban serta diarahkan dan diajak untuk melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya serta membangun hubungan yang baik dengan sesama. Hal ini tergambar dalam firman Allah dalam Al-Qur’an dimana Allah telah memerintahkan Rasulullah saw untuk mulai berdakwah dengan keluarga terdekatnya

وَأَنذِرۡ عَشِیرَتَكَ ٱلۡأَقۡرَبِینَ

“Dan berilah peringatan kepada anggota keluarga kalian yang paling dekat.” (QS. Asy-Syu'ara : 214).

Dengan demikian seorang muslim adalah guru utama bagi keluarganya, tidak hanya mencerdaskan para muridnya di sekolah tempat dia mengajar. Setiap muslim wajib mendidik anak-anaknya untuk taat kepada Allah, mencintai Allah dan Rasul-Nya, mencintai Islam, mengharapkan surga, dan takut akan neraka.

Oleh karena itu, pendidikan bukan hanya sekedar memberikan ilmu pengetahuan (transfer of knowledge) dan mengembangkan skill peserta didik. Pendidikan harus mampu mengantarkan peserta didik agar dekat dengan Allah, mencintai Rasulullah saw, senang berbuat kebaikan, memiliki keadaban dam memiliki sifat-sifat terpuji sehingga dapat menjaga dirinya sendiri dan apa neraka. Dengan kata lain pendidikan harus memiliki visi dan orientasi yang jauh ke depan bukan hanya visi yang ingin dicapai di dunia saja tetapi juga kehidupan abadi mendatang.

Refleksi Hari Pendidikan Nasional 2024

Selamat merayakan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2024

.

.

*Waka Kurikulum Madrasah

Share the Post:

Join Our Newsletter