Senin (04/04/22), Ujian Madrasah Berbasis Komputer (UMBK) memasuki hari terakhir, Bahasa Arab dan PJOK merupakan mapel penutup UMBK Tahun Ajaran 2021/2022. Meskipun jadwal ujian ada jeda libur di Hari Minggu, atmosfer ketegangan di ruang ujian tampak dari raut wajah para siswa.
Dari materi soal, Zainal, M.Pd menilai siswa tidak akan kesulitan mengerjakan dua mapel hari ini, karena Bahasa Arab merupakan bahasa keseharian mereka selama di pesantren. Sedangkan mapel PJOK lebih banyak mengulas teori dan gerakan-gerakan jasmani. “Saya pikir tidak ada kesulitan dalam mengerjakan soal-soal di ujian terakhir ini. Mereka sudah terbiasa Berbahasa Arab selama di pesantren. Kalau PJOK walaupun soal berbasis literasi tidak akan menyulitkan, karena materinya lebih ke teori dan gerak jasmani yang mereka lakukan tiap minggunya” jelas Zainal.
Waka Kurikulum Amang Philips Dayeng P, S.Sos yang mulai pulih kesehatannya setelah mengalami kecelakaan memantau jalannya ujian di ruang putra dan tak segan berjalan dengan kaki yang masih cidera ke ruang putri serta tampak bercengkrama dengan pengawas dari MTs. Miftahul Ulum. “Di kesempatan hari ini saya mohon maaf kepada kepala madrasah, semua proktor dan pengawas jika selama UMBK ini tidak dapat mendampingi. Walaupun ada media komunikasi online namun saya merasa berkewajiban untuk ikut mensukseskan UMBK yang baru pertama kali digelar oleh MTs. Miftahul Ulum 2 ini pun hal itu dapat terjadi berkat bantuan rekan-rekan semuanya.” ungkap guru senior yang sudah banyak makan asam garam kebijakan terkait pendidikan ini.
Baca Juga
HARI KEENAM UMBK : MAPEL HUMANIORA: PPKN & ASWAJA
Selesai siswa di semua sesi menyelesaikan ujian, dihubungi Tim Literasi Madrasah Hasyim Asy’ari, S.H yang mendampingi Kabag TU berharap setelah Akreditasi Madrasah yang rencananya digelar pertengahan tahun ini dapat membantu madrasah menyelenggarakan UMBK secara mandiri. Karena sesuai peraturan, madrasah yang belum terakreditasi harus menyelenggarakan UMBK dengan sekolah/madrasah lain yang telah terakreditasi. “Saya berharap setelah madrasah kita mendapat status dari proses akreditasi, di UMBK mendatang kita dapat melaksanakan secara mandiri, terutama agar tidak menyulitkan siswa” ucap Hasyim yang ditugaskan menjadi sekretaris untuk mensukseskan akreditasi.
Mewakili kepala madrasah yang berhalangan hadir, Waka Kesiswaan Zainul Arifin, S.H yang mendampingi Waka Kurikulum Amang Philips Dayeng P, S.Sos menyampaikan banyak terimakasih kepada Kepala Madrasah MTs. Miftahul Ulum Bakid dan rekan-rekan proktor yang terlibat langsung selama pelaksanaan UMBK sehingga dapat dikatakan berlangsung sukses. “Saya mewakili kepala madrasah sangat berterima kasih kepada pimpinan dan jajaran penyelenggara UMBK dari MTs. Miftahul Ulum Bakid. Walaupun selama ini banyak perbedaan pandangan mulai dari konsep hingga teknis pelaksanaan namun hal itu bagian dari dinamika kelembagaan bagi mereka yang memahami seluk-beluk keorganisasian. Menurut hemat kami, perbedaan pandangan sejatinya agar kami (kedua lembaga) dapat melayani siswa-siswi secara maksimal sesuai dengan hak mendapatkan pendidikan yang layak seperti yang tertuang dalam undang-undang.” terang Zainul yang juga menjabat sebagai Sie. Pendidikan di PP. Miftahul Ulum Bakid.
Di tempat terpisah, mewakili Waka Sarpras Aris Purnomo, S.Pd, proktor MTs. Miftahul Ulum 2 Bakid Abdul Rozaq, S.Sos menyampaikan permohonan maaf jikalau selama pelaksanaan UMBK banyak merepotkan pihak MTs. Miftahul Ulum Bakid. “Tanpa MTs. Miftahul Ulum UMBK ini tidak akan terlaksana. Saya mohon maaf jika selalu merepotkan rekan-rekan proktor MTs. Miftahul Ulum” ucap Rozaq.