Kelompok Kerja Madrasah (KKM) Wilayah Timur menggelar Pembinaan dan Sosialisasi E-Learning bagi para Kepala, Bendahara dan Operator Madrasah Rabu (22/07/20). Bertempat di MTs. Nurul Islam Sawaran Lor Klakah Lumajang, kegiatan ini diikuti oleh 25 Madrasah se-KKM Wilayah Timur yang meliputi Kecamatan Klakah, Randuagung, Kedungjajang dan Jatiroto.
Kegiatan dibagi menjadi dua sesi. Kegiatan pada sesi pertama adalah pembukaan seremonial yang diikuti oleh penjabat Pendma, Pengawas dan semua kepala, bendahara dan operator.
Pada sesi ke dua, kegiatan pembinaan dibagi menjadi di tiga ruang terpisah antara Kepala, Bendahara dan Operator. Para Operator Madrasah (OPM) mendapatkan pembinaan khusus seputar E-Learning yang dipandu langsung oleh Staf Pendma Bagian Akademik dan Koordinator Operator Kemenag Lumajang, yaitu Bapak Arif Mustofa, S.Pd.
Dalam paparannya, laki-laki yang akrab dipanggil Mas Arif ini menekankan kepada semua Operator Madrasah akan pentingnya E-Learning bagi madrasah terlebih dalam kondisi saat ini (wabah pandemi). Pandemi yang hingga saat ini belum ada tanda-tanda akan berakhir menuntut pengelola dan guru madrasah untuk bisa beradaptasi dan mampu menguasai IT (Informasi Teknologi).

“Sekarang semua madrasah harus bisa mengaplikasikan E-Learning, baik melaui Hosting dengan memakai domain sendiri ataupun menggunakan manual”. Tegasnya
“Tentu domain yang dimaksud harusnya www. yang sch.id bukan www.com karena bukan mau berjualan kayu sengon.” imbuhnya – disambut tawa semua operator
ASN yang sudah malang melintang dalam dunia IT juga menyampaikan bahwa E-Learning awalnya hanya diperuntukkan untuk MTs Negeri saja, namun dengan keadaan dan situasi yang sekarang ini, para pemerintah pusat telah membuat gebrakan dengan menyediakan aplikasi E-learning yang bisa diakses dan didownload oleh semua madrasah secara gratis.
“Operator harus sesegera mungkin menyelesaikan E-learning, mengingat adanya akreditasi, pelaporan pertanggungjawaban BOS bisa dipantau melalui aplikasi E-learning, semisal dalam LPJ BOS mau mengatakan bahwa dananya telah dipakai untuk kebutuhan pembelajaran Daring, namun kenyataannya E-learningnya belum jalan, mana bisa hal yang kayak gini bisa di buat LPJ BOS.” ungkapnya.
Pria yang memiliki sifat tegas ini menyampaikan bahwa mayoritas yang menjadi kendala utama adalah sulitnya siswa mengakses E-Learning, padahal siswa itu bisa menggunakan aplikasi WhatsApp, maka dituntut Madrasah itu bisa memudahkan E-Learning itu diakses oleh siswa, semisal buat aplikasi E-Learning yang satu kali klik.
“E-learning harus menjadi aplikasi yang simple dan mudah. Oleh karenanya madrasah harus bekerja cerdas. Siswa tidak harus mengikuti E-Learning secara terus-menerus online, semuanya bisa disiasati, semisal bisa login, absen dan mengunduh tugas. Bahkan pemberian materi pengajaran bisa dilinkskan ke chanel youtube pribadi atau ke FB. Semuanya bertujuan agar siswa tidak merasa kesulitan dan jenuh dan agar tidak membuat domainnya lemot.” lanjutnya
P. Arif juga berharap agar Aplikasi E-learning harus di sosialisasikan kepada para guru dan siswa se-detail-detailnya dengan melibatkan Kamad, Waka Akademik dan Operator.
Penulis : Mochammad Fathur Rosi, SH. (Operator MTs. Miftahul Ulum 2)