Kelompok Kerja Madrasah (KKM) Tsanawiyah Kabupaten Lumajang melalui Surat Nomor: KKM. MTs/79/VI/2022 mengundang lembaga-lembaga di Wilayah Kerja II dalam rangka peningkatan kualitas sumber daya manusia. Kegiatan yang dibagi dua sesi ini mendiskusikan kewirausahaan dan moderasi beragama. Dalam rundown yang dibagikan oleh penyelenggara, kegiatan ini dilangsungkan selama dua hari (18-19/07/22) mulai pukul 07.00 diakhiri 15.00 WIB.
Kepala Madrasah Sahroni, S.Pd.I, M.Pd yang meminta Waka Humas Danang Satrio P, S.Psi untuk turut hadir untuk menggantikan Waka. Kurikulum yang berhalangan hadir dalam kegiatan tersebut Pihaknya berharap banyak hasil dari pelatihan yang diselenggarakan di MTs. Nurul Amin ini dapat dideseminasikan ke seluruh civitas madrasah.
Drs. Achmad Junaedi, M. M dalam forum bertajuk “Pelatihan Manajemen Dan Pembekalan Moderasi Beragama” ini berkesempatan memberikan pembekalan untuk kepala madrasah dan waka kurikulum. Mengawali materinya, Koordinator Pokjawas tingkat menengah Kemenag Kabupaten Lumajang ini menganalogikan setiap kepala madrasah harus selayaknya menjadi harimau yang menggembala kambing. Yaitu, sikap harimau sepantasnya pemimpin jangan sampai seperti kambing yang selalu butuh dibimbing dan diarahkan. Padahal seorang pemimpin harus memiliki semangat dan inovasi serta senantiasa berkembang menjadi lebih baik.
Abah Jun kemudian mengutip pepatah “Seribu harimau yang dipimpin oleh kambing tidak akan pernah mengaum; Sedangkan 1000 kambing yang dipimpin oleh harimau maka kambing-kambing tersebut juga akan mengaum”. Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa pentingnya manajerial (dalam hal ini kompetensi kepala madrasah yaitu wirausaha) yang dilakukan oleh pemimpin akan sangat berdampak pada keseluruhan lembaga yang dipimpinnya.
Pemateri kedua dengan topik kewirausahaan dibawakan oleh Drs. Abdullah Faqih sebagai pelengkap dan pengkayaan analisa peserta pelatihan. Pengawas dengan pembawaan khas seorang motivator ini membekali peserta agar dapat mengasah kemampuan analisis dengan studi-studi kasus yang sering dialami pemangku kebijakan madrasah.
Sebelum tiba waktu ishoma, Pak Faqih mempersilahkan delegasi tiap kelompok untuk menyajikan hasil analisa yang didapat dari hasil diskusi kelompok. Dari hal itu diharapkan tiap-tiap peserta mengambil insight untuk mengembangkan kemampuan diri.
Informasinya sangat bermanfaat, semoga MTS MU 2 bisa mengadakan pelatihan-pelatihan lainnya
Terimakasih