Oleh : Sahroni, S.Pd.I., M.Pd *)
Bulan Rabi;ul Awwal merupakan bulan kelahiran Nabi Muhammad Shallallâhu ‘alaihi wasallam, Jutaan umat Islam di seluruh penjuru dunia memperingati dan merayakan momen ini sangat penting dan spesial ini. Beragam cara dan kegiatan dirayakan oleh ummat Islam sebagai bentuk mahabbah (kecintaan) kepada Baginda Agung Rasulullah, mulai dari pembacaan shalawat di rumah-rumah, musholla, masjid dan bahkan di lapangan dengan segala ciri khas masing-masing wilayah dan negara.
“Tak kenal maka tak sayang” begitulah pepatah yang serung kita dengarkan. dalam percakapan sehari-hari. Pepatah tersebut menunjukkan bahwa apabila kita tidak mengenal seseorang, maka kita tidak akan memiliki perhatian kepada orang tersebut sehingga tidak akan timbul rasa cinta dan rasa sayang. Yuk…kita kenali lebih dekat Rasulullah saw….! Semoga kita semakin cinta kepada Rasulullah SAW dan akan mendapatkan syafaatnya di hari kiamat kelak. Amin ya Rabbal Alamin

Nasab dari Ayah
Muhammad SAW bin Abdullah bin Abdul Muthallib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qushai bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin An-Nadr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudlar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan bin Adad bin Humaisa bin Salaaman bin Iwadh bin Buuz bin Qimwal bin Abi Awwam bin Naasyid bin Hiza bin Buldas bin Yadhaf bin Thabiikh bin Jaahim bin Naahisy bin Maakhi bin Iid bin Abqor bin Ubaid bin Addi’a bin Hamdaan bin Sunbur bin Yatsribi bin Yahzan bin Yalhan bin Arawi bin Iid bin Disyaan bin ‘Aishar bin Afnaad bin Ayhaam bin Miqshar bin Naahits bin Zaarih bin Sumay bin Mizzi bin Uudah bin Uram bin Qoidzar bin Ismail AS bin Ibrahim AS. bin Taarih (Aazar) bin Nnahuur bin Saaruu bin Raa’uw bin Faalikh bin ‘Aabir bin Syaalikh bin Afkhasyad bin Sam bin Nabi Nuh AS bin Laamiik bin Mutwisylakh bin Nabi Idris AS bin Yarid bin Mahlaaiil bin Qoinaan bin Aanuusyah bin Nabi Syits AS bin Nabi Adam AS.
Tempat Tanggal Lahir
Makkah Al-Mukarromah, Senin, 12 Rabi’ul Awwal Tahun Gajah / 20 April 571
Bapak
ABDULLAH bin Abdul Muthallib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qushai bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin An-Nadr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudlar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan
Ibu
AMINAH binti Wahbin, bin Abdi Manaf, bin Zuhrah, bin Kilab, bin Murrah, bin Ka’ab, bin Luayyi, bin Ghalib, bin Fihr, bin Malik, bin Nadhar, bin Kinanah, bin Khuzaimah, bin Mudrikah, bin Ilyas, bin Mudhar, bin Nizar, bin Ma’ad, bin Adnan.
Pengasuh Pertama
Barakah Al-Habsyiyyah (digelar Ummu Aiman. Hamba perempuan bapak Rasulullah SAW).
Ibu Susu
Ibu Susu Pertama : Thuwaibah (Hamba Perempuan Abu Lahab)
Ibu Susu Kedua : Halimah binti Abu Zuaib As-Sa’diyah (lebih dikenali Halimah As-Sa’diyah, suaminya bernama Abu Kabsyah
Usia 5 Tahun
Peristiwa pembelahan dada Rasulullah SAW yang dilakukan oleh dua malaikat untuk mengeluarkan bahagian syaitan yang wujud di dalam hatinya.
Usia 6 Tahun
Ibunya Aminah binti Wahab ditimpa sakit dan meninggal dunia di Al-Abwa ‘ (sebuah kampung yang terletak di antara Makkah dan Madina). Kemudian Rasulullah saw diasuh oleh Ummu Aiman (hamba perempuan bapak Rasulullah saw) dan dibiayai oleh kakeknya Abdul Muththalib. Hal tersebut berlangsung selama 2 tahun.
Usia 8 Tahun
- Kakeknya Abdul Muththalib pula meninggal dunia. Kemudian Rasulullah saw diasuh oleh pamannya, Abu Thalib (Saudara Ayahnya).
- Bekerja menggembala kambing milik orang Makkah
Umur 12 Bulan
- Mengikuti Pamannya Abu Thalib bermusafir ke Syam dalam rangka bisnis dan perdagangan.
- Bersama pamannya berjumpa dengan seorang pendeta bernama Bahira (Buhaira) di kota Busra, negeri Syam, seorang pendeta Nasrani bernama Bahira dan menceritakan ciri-ciri dan tanda kenabian pada diri Nabi Muhammad saw
Usian 20 Tahun
Terlibat dalam peperangan Fijar yaitu perang antara kabilah Hawazin dan kabilah Quraisy. Di mana beliau turut membawakan dan memungut anak-anak panah untuk diserahkan kepada paman-pamannya.
Usia 25 Tahun
- Berdagang kali kedua ke Syam dengan membawa dagangan milik Sayyidah Khadijah inti Khuwailid Al-Asadiyah.
- Perjalanan ke Syam ditemani oleh Maisarah; lelaki pembantu Khadijah.
- Baginda SAW bersama-sama Abu Thalib dan beberapa orang bapak saudaranya yang lain pergi berjumpa Amru bin Asad (bapak saudara Khadijah) untuk meminang Khadijah yang saat itu sudah berusia 40 tahun
- Dua bulan sesudah kedatangannya dari Syam, menikah dengan Khadijah dengan Mas Kawin 20 ekor unta muda
- Dan kemudian dikaruniai 3 putera (Al Qasim, Abdullah, dan Thayib) dan 4 puteri (Zainab, Ruqayyah, Ummu Kultsum, dan Fatimah), ketiga puteranya meninggal waktu kecil.
Usia 35 Tahun
- Banjir besar melanda Makkah dan meruntuhkan dinding Ka’bah.
- Pembangunan Kembali Ka’bah dilakukan oleh pembesar-pembesar suku dari penduduk Makkah dan merasa paling berhak meletakkan Hajar Aswad ke tempat asal.
- Rasulullah SAW diberi kepercayaan untuk meletakkan ‘Hajarul-Aswad’ ke tempat asal dan sekaligus meredakan perselisihan antar suku dalam perletakan batu tersebut.
Usia 40-43 Tahun
- Menerima wahyu pertama kali di gua Hira’ (QS. Al-Alaq : 1-5) sebagai pertanda pengangkatan menjadi Nabi dan Rasul.
- Selama 3 tahun Rasulullah SAW berdakwah secara sembunyi-sembunyi kemudian turun Surat Al-Hijr ayat 94, yang memberikan perintah untuk berdakwah secara terang-terangan.
Usia 50 Tahun
Rasululullah mengalami peristiwa “Amul Huzni” (Tahun Duka Cita) karena wafatnya Abu Thalib pamannya dan istri tercintanya Siti Khadijah.
Usia 51 Tahun
Mendapatkan Perintah shalat lima waktu di saat Peristiwa Isra’ Mi’raj tangga 27 Rajab Tahun 11 dari Kenabian
Usia 53 Tahun
- Hijrah ke Madinah Al-Munawwarah dengan ditemani oleh Abu Bakar As-Siddiq.
- Membangun Masjid Quba’ Tanggal 8 Rabi’ul Awwal 1 Hijriyah atau 23 September 622 M
- Tiba ke Madinah pada tanggal 12 Rabiul Awal / 26 September 622 M.
Usian 63 Tahun
Nabi Muhammad SAW melakukan Haji Wa’dah. Setelah itu beliau jatuh sakit dan beliau wafat pada usia 63 tahun yang bertepatan pada hari Senin, 12 Rabi’ul Awal tahun 11 hijriyah di waktu dhuha.
Istri-istri Rasulullah
Khadijah Binti Khuwailid.
Saudah Binti Zam’ah.
Aisyah Binti Abu Bakar (Puteri Abu Bakar).
Hafsah binti ‘Umar (Puteri ‘Umar bin Al-Khattab).
Ummi Habibah Binti Abu Sufyan.
Hindun Binti Umaiyah (digelar Ummi Salamah).
Zainab Binti Jahsy.
Maimunah Binti Harith.
Safiyah Binti Huyai bin Akhtab.
Zainab Binti Khuzaimah (digelar ‘Ummu Al-Masakin’, Ibu Orang Miskin).
Putra-Putri Rasulullah
Qasim
Abdullah
Ibrahim
Zainab
Ruqaiyah
Ummi Kalthum
Fatimah Az-Zahra’
Ciri Fisik dan Penampilan Rasulullah
- Rasulullah SAW bukanlah orang yang sangat tinggi dan juga bukan orang yang sangat pendek. Beliau SAW merupakanorang dengan tinggi badan sedang.
- Rambutnya tidak terlalu keriting dan juga tidak lurus, tetapi keriting berombak (antara keriting dan lurus).
- Rasulullah tidak gemuk badannya dan tidak bulat wajahnya.
- Di wajah beliau SAW terdapat bulatan putih kemerah-merahan.
- Kedua matanya sangat hitam.
- Bulu matanya panjang.
- Tulang dan bahunya besar.
- Kulitnya tidak berambut banyak, tapi berbulu dada sampai ke puser.
- Kedua telapak tangan dan kedua telapak kakinya tebal.
- Jika berjalan seperti turun dari atas jalan yang melandai. jika menoleh, menoleh bersama-sama (badannya).
- Antara kedua belikatnya terdapat cap kenabian, yaitu cap khatamun Nabiyyin.
- Dadanya paling bagus.
- Dialek dan aksennya juga paling bagus.
- Wataknya paling lembut, paling mulia cara bergaulnya, barangsiapa melihatnya sekejap akan merasa takut dan barangsiapa bergaul dengannya akan senang dengannya. Orang yang mensifatinya mengatakan, ”Saya belum pernah melihat sebelumnya dan sesudahnya, orang seperti beliau SAW”.
- Beliau SAW adalah orang yang bagus bodinya, antara kedua pundaknya bidang
- Rambutnya turun sampai kedua pundaknya, kadang-kadang sampai ke cuping telinga (tempat anting-anting), kadang-kadang sampai ke tengah-tengah kedua telinganya.
- Jenggotnya lebat.
- Kedua telapak tangannya tebal, maksudnya jari-jarinya tebal.
- Kepalanya dan tulang-tulang persendiannya besar.
- Saluran air matanya merah, dadanya berbulu, yaitu bulu lembut dari dada sampai ke pusar seperti bentuk pedang.
- Wajahnya bersinar seperti bulan malam purnama. Wajahnya adalah bulan.
- Suaranya bagus.
- Kedua pipinya rata.
- Mulutnya lebar.
- perut dan dadanya rata.
- Kedua pundak, kedua lengannya dan dada bagian atasnya berbulu.
- Lengannya panjang.
- Telapak tangannya lebar.
- Pecahan kedua matanya panjang.
- Daging pada kedua tumitnya sedikit.
- Di antara kedua belikatnya terdapat cap kenabian seperti kancing gelang kaki, dan seperti telor burung dara.
- Jika Nabi SAW berjalan, bumi seperti melipat untuknya, dan para sahabat jika berjalan bersama beliau SAW terasa seperti mengejar-ngejar, sedangkan beliau SAW tidak memperhatikannya.
- Beliau SAW menurunkan rambut kepalanya kemudian memisahnya, menyisir rambut kepalanya, kemudian menyisir jenggotnya, memberi celak pada tiap-tiap matanya dengan batu bahan celak setiap malam ketika hendak tidur.
- Baju yang beliau SAW sukai adalah gamis dan warna putih. Beliau SAW bersabda, “Warna putih adalah sebaik-baik pakaian kalian, maka kenakanlah pakaian warna putih, dan kafanilah jenazah-jenazah kalian dengan kain putih”.
- Hubrah, yaitu kain yang dipakai selimut oleh beliau ada warna merahnya.
- Lengan baju beliau SAW sampai ke pergelangan tangan.
- Kadang-kadang beliau SAW memakai pakaian merah, sarung dan selendang (pakaian luar).
- Kadang-kadang beliau SAW memakai dua pakaian yang berwarna seperti debu atau kadang memakai jubah yang sempit kedua lengannya.
- Sesekali beliau SAW memakai pakaian quba’ (jenis pakaian luar).
- Kadang-kadang memakai sorban berwarna hitam, dibawahnya memakai kopiyah, dan kadang-kadang memakai kopiyah tanpa sorban, atau memakai sorban tanpa kopiyah.
- Beliau SAW menurunkan ujung sorban ke tempat antara kedua belikatnya. Sebagaimana yang diriwayatkan dari Amr bin Huraits ra. berkata, “Saya melihat Rasulullah SAW di atas mimbar dengan memakai sorban hitam dengan menurunkan kedua ujungnya sampai ke tempat antara dua belikatnya”.
- Kadang-kadang Rasulullah SAW memakai pakaian dari bulu atau kain berwarna hitam. Beliau SAW kadang-kadang memakai pakaian yang mudah dipakai dari kain katton (kapas), dari wol (bulu), atau dari kain lena yang teruat dari pohon rami, dan tidak suka dengan pakaian orang-orang yang sombong.
- Beliau SAW memakai cincin (yang diukir diatasnya nama beliau yang mulia, dan beliau SAW menyetempel surat-surat yang dikirim ke raja-raja dengan cincin tersebut. Beliau SAW memakainya di jarinya, dan cincin itu tidak seperti cincin yang dipakai orang-orang sekarang untuk perhiasan.
- Beliau SAW memakai sepatu dan sandal.
- Beliau SAW jika memakai gamis memulai dengan sisi kanannya. Jika memakai pakaian baru, memberinya nama dengan namanya, seraya berdoa
_______________________________
Sumber :
- Asy-Syamail Al-Muhammadiyah : Karya At-Tirmidzi
- Sejarah Nabi Muhammad (terj) Muhammad Husain Haekal
- Ar-Rahiq-ul-Makhtum : Safi-ur-Rahman Mubarakfuri
- Al-Nuurul Mubiin fi Mahabbati Sayyid al-Mursaliin : KH. M. Hasyim Asy’ari
*) Kepala MTs. Miftahul Ulum 2 Banyuputih Kidul
2 Replies to “Mengenal Lebih Dekat Rasulullah SAW”