Oleh : Tim Literasi Madrasah
Zaman semakin modern, kini di antara kita lebih banyak menghabiskan waktu scrolling media sosial ketimbang membaca buku. Meskipun sudah ada buku-buku yang dikemas secara digital tetapi minat baca dirasa masih kurang.
Oleh karenanya, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di era Menteri Abdul Malik Fadjar yang menjadi bagian dari Kabinet Gotong Royong pada masa Presiden Megawati Soekarnoputri. Penetapan Tanggal 17 Mei sebagai Hari Buku Nasional yang diusulkan oleh Prof. Abdul Malik Fadjar merupakan hari dimana perpustakaan nasional di bangun. Menurutnya, korelasi tujuan antara buku dan perpustakaan harus sejalan dengan pembangunan intelektual manusia.
Hari ini (bahkan selama Bulan Mei) adalah saat yang tepat untuk memupuk harapan meningkatkan budaya literasi dengan membaca buku. Peringatan ini pula yang diharapkan menjadi momen menghidupkan kembali semangat dan kecintaan membaca, mendorong literasi, serta membudayakan diskusi maupun kajian-kajian yang bertumpu pada buku di tengah masyarakat.
Hal inilah yang mendorong Mts. Miftahul Ulum 2 Bakid berupaya memaksimalkan gerakan literasi dengan Program 1 MB (satu minggu, satu buku), Program Pojok Baca, Program Multimedia (literasi teknologi terapan), dan aktif mendelegasikan siswa mengikuti penelitian ilmiah di ajang MYRES melalui Ekskul Karya Ilmiah Remaja, serta tiap tahun menerbitkan buku karya guru-staf dan siswa. InsyaAllah di usia yang memasuki tahun keempat, madrasah yang kini dicap sebagai madrasah literasi menerbitkan jurnal ilmiah hasil dari penelitian-penelitian guru-staf dan siswa.
Mulai dari diri sendiri mari bersama-sama menginspirasi generasi mendatang untuk mencintai buku, mengeksplorasi pengetahuan, menerapkan keilmuan dengan bijaksana, dan menemukan kegembiraan dalam membaca. Selamat Hari Buku Nasional.
One Reply to “Membaca Agar Berkarya (Memperingati Hari Buku Nasional 2023)”