Setelah mendapatkan materi moderasi beragama dari Dr. H. Zainuddin, M.Pd.I di hari sebelumnya, kini di hari keempat peserta MATSAMA TP. 2023-2024 dibekali tema pengetahuan berkenaan dengan wawasan kebangsaan dan kebudayaan.
Pemateri untuk siswa putra H. M Aminuddin Sofi, M.H yang merupakan Sekretaris Komite MTs. Miftahul Ulum 2 Bakid oleh panitia dirasa sangat tepat memberikan materi sesuai dengan tema yang dimaksud. Menurut master of ceremony sekaligus pendamping narasumber Bakiruddin, S.H., Ustadz Sofi merupakan figur teladan yang berwawasan global dengan tidak meninggalkan ciri khas seorang pribadi santri yang membumi.
“Beliau adalah dosen panutan saya, karena beliau ini sangat senang dikritik juga terbuka menerima masukan dari mahasiswanya dan yang paling membuat saya kagum adalah wawasannya yang luas”, pengakuan Ustadz Bakir saat mengenalkan Ustadz Sofi kepada peserta.
Dosen di Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul Ulum Lumajang ini memberi judul materi “Rukun Berbangsa Dan Bangga Berbudaya”. Beliau menitikberatkan pemahaman bahwa setiap manusia berperilaku sesuai dengan budaya tempat ia dibesarkan dan agar tidak terjadi singgungan atau agar dapat terjadi persatuan antar manusia yang berbeda latar belakangnya itu maka dibutuhkan toleransi.
“Kita semua dibesarkan dari budaya yang berbeda, sekalipun budaya keluarga pastilah berbeda dengan keluarga lainnya meskipun berasal dari satu suku bangsa yang sama. Namun, perbedaan yang ada dapat dikesampingkan agar terjalin persatuan dan mengantisipasi perpecahan jika masing-masing dari kita memiliki toleransi. Syarat agar kita memiliki kapasitas bertoleransi yang memadai terhadap orang lain adalah dengan kita memiliki ilmu dan pengetahuan yang luas. Anak-anakku, jadilah pelajar yang dapat memahami orang lain, ya!”, ujar Ustadz Sofi.
Beralih pada situasi MATSAMA siswi putri, pemateri masih berasal dari lingkungan civitas akademika Sekolah Tinggi Agama Islam Miftahul Ulum Lumajang dengan tema serupa. Ahmadi, M.Pd.I yang menjabat sebagai Kaprodi HKI STAIMU Lumajang ini memberi judul materi “Merawat Kebangsaan Dengan Berbudaya Rahmatan Lil Allamin”.
Ustadz Ahmadi memaparkan tentang bagaimana pentingnya pengetahuan agama dan pengetahuan umum untuk menjaga persatuan berbangsa dan bernegara. Sedangkan dalam konteks global, Anggota Komite MTs. Miftahul Ulum 2 Bakid Bidang Humas ini berharap banyak kepada manajemen madrasah untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berkomunikasi, yaitu adab dan penggunaan bahasa yang baik.
Menurutnya, kebudayaan hari ini kian absurd jika menengok komunitas remaja yang memiliki akses ke dunia internet (media sosial). Internet tanpa sekat ruang dan waktu ini membuat ambiguitas bagaimana anak-anak dan remaja (bahkan orang tua) bersikap ataupun mengambil kesimpulan dalam memandang suatu fenomena. “Dunia internet sangatlah berguna untuk mendapatkan pengetahuan dan komunikasi lintas budaya, tetapi ada norma-norma tak tertulis yang tetap melekat dimanapun kita berada, termasuk ruang maya” terang Ustadz Ahmadi.
Menyikapi paparan itu, Abdul Halim, S.H selaku panitia MATSAMA menyampaikan bahwa akan ada agenda materi tentang penggunaan media sosial. Terlepas dari itu, Ustadz Halim mengamini pendapat pemateri bahwa internet selayaknya bilah bermata dua maka penting kiranya setiap siswa ini memiliki bekal mengarungi dunia globalisasi yang syarat dengan kejutan-kejutan perubahan paradigma.