Kesadaran Menjaga Kebersihan

Oleh : Muhammad Rofiqi *)

Kebersihan dalam islam memiliki kedudukan penting. Kitab-kitab fiqih ibadah dalam Islam diawali dengan bahasan thaharah yang mengandung makna kesucian dan kebersihan.

Kebersihan lingkungan merupakan keadaan bebas dari kotoran termasuk di dalamnya debu, sampah, bau, dan lain sebagainya. Di Indonesia, masalah kebersihan lingkungan selalu menjadi momok serius, terutama perilaku membuang sampah sembarangan dan pengelolaan limbah. Kasus-kasus yang menyangkut masalah kebersihan lingkungan atau yang ditimbulkannya setiap hari dan setiap tahun terus meningkat.

Betapa pentingnya kebersihan dalam kehidupan ini telah disebutkan dalam hadist, memposisikan kebersihan separuh dari iman. Artinya, tuntutan iman adalah menjaga kebersihan.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,

الطُّهُورُ شَطْرُ الْإِيمَانِ

Bersuci itu separuh keimanan.” (HR. Muslim)

Maksudnya, puncak pahalanya dilipat-gandakan sampai setengah pahala iman. Ada yang mengatakan, maknanya iman menghapuskan dosa-dosa yang telah lalu, begitu juga wudhu’. Sebabnya, karena wudhu’ tidak sah tanpa iman. Karena harus dengan iman inilah disebut sebagai setengah darinya. Dan masih ada beberapa pendapat lain mengenai hadits ini.  

Menguatkan makna ini, banyak orang berdalil dengan hadits yang masyhur,

اَلنَّظَافَةُ مِنَ الْإِيْمَانِ

Kebersihan sebagian dari iman.” (HR. Al-Tirmidzi)

Oleh karena itu menjaga kebersihan lingkungan sangatlah berguna untuk kita semua karena dapat menciptakan kehidupan yang aman, bersih, sejuk, dan terutama sehat dalam segala aspek fisiologis maupun psikis.

Kata “menjaga” dalam keseharian penulis yang juga sebagai Tim Kebersihan di Mts. Miftahul Ulum 2 Bakid sangat sulit diterapkan, kami terkadang menemui sampah berserakan dan barang-barang tergeletak tak sesuai penempatannya di halaman maupun di tempat lainnya, mengingat sekolah ini di dalam lingkungan pesantren terbesar di Lumajang tentu butuh ektra kemampuan dalam menjaga kebersihan. Sering kali kami menghimbau para santri-santri tiap kali ada kesempatan, namun selalu saja dijumpai kejadian serupa.

Seperti hadist di atas, kita tanpa terkecuali wajib selalu menjaga kesehatan lingkungan agar civitas akademika ini tetap bugar dan produktif mengabdi pada bangsa dengan tuntunan Agama Islam. Kesehatan tidak ternilai harganya, sudah menjadi tabiat manusia yang selalu khilaf dan lupa pada saat kita sehat seringkali melupakan akan nikmat sehat itu. Barulah menyadari dan merasakan betapa kesehatan itu sungguh sangat berharga di kala sakit melanda.

Kebersihan merupakan asas terwujudnya kesehatan; kesehatan pula salahsatu nikmat terbesar yang Allah anugrahkan kepada semua makhluk, sebagaimana hadits shahih,

نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ

Ada dua nikmat yang manusia sering dilalaikan (rugi) di dalamnya yaitu sehat dan waktu luang (kesempatan).” (HR. Al-Bukhari dan Ahmad)

Selain apa yang sudah disebutkan di atas, kita juga perlu menjaga kesehatan dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi dan kecukupan mineral, contohnya susu, daging, telur, dan buah-buahan. Ditambah dengan rajin berolahraga setiap pagi maupun sore hari atau paling tidak seminggu dua kali.

Beberapa manfaat menjaga kebersihan lingkungan, antara lain:

  1. Terhindar dari penyakit.
  2. Lingkungan menjadi asri dan lebih sejuk.
  3. Kesehatan fisik dan psikis yang terjaga.
  4. Air tanah menjadi lebih bersih dan aman untuk dikonsumsi.
  5. Lebih tenang dalam menjalankan segala aktifitas sehari-hari.

Masih banyak lagi manfaat dalam hal menjaga kebersihan lingkungan. Dengan menyadari akan pentingnya kebersihan lingkungan mulai dari pondok pesantren kita misalnya dapat rajin menyapu halaman pondok, rajin membersihkan selokan sekitar pondok kita, membuang sampah pada tempatnya, dan kita juga harus bisa melestarikan apa yang ada di lingkungan sekitar Mts. Miftahul Ulum 2 Bakid dan menjaga serta merawatnya.

Agama Islam mengajarkan untuk senantiasa hidup bersih dan menjaga kesehatan, seperti dawuh kyai “kebersihan adalah sebagian dari iman ( اَلنَّظَافَةُ مِنَ الْإِيْمَانِ)”.

*) Tim Kebersihan MTs. Miftahul Ulum 2 Banyuputih Kidul

Leave a Reply