Karya : Siti Khotijah Syarifah Wulan *)
Secarik kertas untukmu wahai saudari muslimku . . .
Kisah Ini Akan Menceritakan Gadis Cantik Berumur 13 Tahun yang memiliki nama panjang : Aletta Gilberd el-Zara, gadis kelahiran Bandung Jawa Barat namun ia terpaksa sekarang pindah ke kota kelahiran ayahnya yaitu : Loss Angeles – California Amerika Serikat dikarenakan kepentingan bisnis kedua orangtuanya.
“ mom you really ? “ tanya Aletta kepada ibunya yang tengah sibuk dengan komputer di depannya
“ Aletta . . . ini Loss Angeles, bukan Bandung lagi . . jadi buat nemuin sekolah yang mayoritas Islam itu susah, bahkan bisa dibilang gak ada . . . “ jelas Rea kepada putri semata wayangnya yang tengah bertanya tentang sekolah barunya yang mayoritas agamanya non muslim, sedangkan Aletta beragama islam.
“ ya udah, Aletta tidur lagi sana, besok kan harus ke sekolah baru Aletta “ lanjut rea “ emm . . . night mom, nice dream “ ucap Aletta kepada rea “ night to honey “ balasnya . . .
Kesokan harinya . . . setelah Aletta sampai di sekolah menengah pertamanya yaitu : Hackley School (Sebagai sekolah swasta, Hackley School menduduki ranking pertama di Tarrytown, NY. Sekolah asrama tersebut mempunyai 834 pelajar K-12, sedangkan rasio siswa-tenaga pendidiknya adalah 8:1.) Aletta memasuki kelas dengan agak gugup, ia langsung diperkenankan untuk memperkenalkan diri kepada seluruh siswa – siswi yang ada di kelas.
“ hii guys, my name is Aletta gilberd el – Zara, I’m from bandung – Indonesia, semoga kalian kalian bisa menerima saya dengan baik, thanks your attention. “ “ wooow . . . thanks, silahkan duduk Aletta “ ucap Mr. Erick dan dibalas senyuman oleh Aletta.
Kring . . . Kring . . . Kring . . .
Pelajaran pertama berahir dengan lancar tanpa hambatan.
“ hii Aletta . . . kenalin I’m Clara “ ujarnya sembari mengulurkan tangannya pada Aletta “ hii Aletta “ jawab Aletta dan membalas uluran tangan clara. “ do you wan’t eat with me in the kantin ? “ ajak clara . . . “ yes, I wan’t “ jawabnya ramah
Hari demi hari berlalu dan kehidupan baru Aletta berjalan dengan lancar, hingga suatu ketika . . . Aletta yang sedang asyik bermain dengan smartphonenya menemukan artikel mengenai hijab dan kewajiban kewajiban sebagai seorang muslimah, Aletta bertanya – tanya pada dirinya sendiri.
“ Aku muslimah,,,??? tapi kenapa kok gak pakek hijab? Islam macam apa aku ini? mama aja pakek hijab masa aku nggak siiih??? serunya dalam hati . . .
Pagipun tiba Aletta bersiap untuk berangkat sekolah, begitu juga dengan ayah & mamanya yang sibuk dengan aktivitasnya masing – masing.
Tok . . . Tok . . . Tok . . . “ Aletta ..? sudah siap sayang? Cepet turun sarapannya udah siap tuuh, nanti keburu dingin looh … “ seru Rea, ckleek . . . Aletta keluar dari kamarnya dan seketika membuat mamanya terkejut akan Aletta, “ Aletta kamu serius . ?? “ mama hawatir kamu kenapa – napa . . “ hawatirnya??? “ mom, don’t worry, Allah ada untuk orang yang mengikuti perintahnya, buktinya mama berhijab, baik – naik aja kan . . ??? selama ada di sini . ? “ ujar Aletta meyakinkan mamanya.
“ ya udah, tapi nanti kalau ada apa – apa bilang ke mama ya..” “ siap . . . ringkas Aletta “
Setelah Aletta sampai di sekolahnya ia agak ragu tapi sekali lagi ia meyakinkan dirinya bahwa Allah bersamanya. Ia berjalan menapaki lorong sekolah dengan rasa kehawatiran, dan ternyata benar !!! seluruh lorong sekolah tengah membicarakan Aletta, bahkan ada yang mengolok – ngolok Aletta dengan sebutan ninja atau bahkan hantu gereja (falak).
Aletta terus berjalan tanpa mendengarkan orang – orang yang sedang menggunjing dirinya, dan sesampainya di kelas semua orang menertawakan Aletta kecuali Clara, dia berjalan menuju bangku Aletta dan. . .
“ why ? why Aletta ? kenapa gak jujur sama aku bahwa kamu muslim, kamu kira aku rasis? Kamu kira aku rasis kayak mereka semua??? Iya/“ ucap clara dengan kerasnya hingga suasana di kelas hening seketika.
“ aku fikir . . . kita ini sahabat saling percaya tapi apa? Kamu jaahaaat. . . “ ucapnya lalu pergi meninggalkan Aletta
Aletta menyadari akan kesalahannya ia lari mengejar sahabatnya itu, belum ia sampai mengejar clara, hijab yg awalnya menutupi helaian rambutnya kini ditarik oleh salah satu siswa di sekolah tersebut. Aletta tersungkur ke lantai dan semua siswa mengerumuninya bukan untuk menolong, melainkan ikut membully Aletta. Aksi bulliyying terjadi di lorong sekolah, melemparinya dengan kertas, sampai tega meludahinya, sungguh rasis !
Aletta yang sudah tidak berdaya seakan pasrah tak bisa melakukan apa – apa, beruntungnya guru datang dan membubarkan aksi bulliyying tersebut.
“ Stop! Stop! Stop it ucap Mrs. Soraya “ yang beraksi bulliyying ini saya tunggu di ruang guru ! ucap Mr. Edwin . . . mereka akhirnya bubar dan Aletta terpaksa di pulangkan.
Rea dan suaminya terpaksa pulang dari tempat kerjanya karena mendapat kabar pembullyyan Aletta, “ Aletta, are you okay honey? “ ujar rea . . . “ I’m fine mom, don’t worry “ “ Aletta , , , jangan pakek hijab dulu ya.. sayaaang “ “ ma…. Jawabnya lirih… “ mama janji bakal bolehin Aletta berhijab kalau sudah lulus sekolah menengah “ Aletta tak menjawab kompromian dari mamanya, ia hanya diam seakan bingung menjawabnya iya atau tidak ?
“ Aletta bangun, nak, udah pagi “ ucap rea . . . “ letta … bangun nak “ merasa hawatir, Rea langsung mengecek kening Aletta menggunakan telapak tangannya. “ ya Allah nak! Kamu panas banget ! “ ujar Rea “ Aletta gak usah sekolah dulu ya, lanjutnya… Aletta hanya diam tak mengucapkan sepatah kata pun.
Hari ini Aletta merasa baikan, dan memutuskan akan bersekolah pagi ini, seperti yang mamanya bilang ia tidak akan berhijab sampai lulus sekolah menengah.
“ ayo paa.. berangkat ! serunya …. Setelah sampai di sekolah dan sudah berpamitan dengan papanya Aletta tidak cepat – cepat masuk ke sekolahnya ia memasang hijab terlebih dahulu, ya ! Aletta berbohong kepada kedua orangtuanya . . . “ maaf paaa maa Aletta berbohong … “ ucapnya lirih,
Alettapun memasuki sekolah yang begitu besar tersebut, namun anehnya suasana sekolah berbeda tak seperti biasanya sewaktu Aletta memakai hijab, taka da gunjingan dan cacian.
Break . . . Break . . . Break . . . satu persatu barang – barang yg ada di loker milik Aletta terjatuh “ apa ini ? “ Aletta mengambil barang, eeh ternyata mungkin itu kado yg di berikan oleh siswa – siswi yg membullynya kemarin, dan di atas kado tersebut bertuliskan : “ sorry Aletta “ Aletta hanya tersenyum melihat kejadian tersebut. Ketika Aletta berbalik badan sudah banyak anak – anak yang mengerumuni Aletta untuk mengucapkan permintaan maaf “ sorry Aletta “ ucap mereka serempak. Aletta tersenyum dan menjawab permintaan maaf mereka semua “ sure, aku sudah memaafkan kalian semua. “
Ketika Aletta sampai di kelas ternyata sudah ada Clara di bangku Aletta “ Aletta “ sapanya . . . “ sorry Aletta,,, seharusnya aku tidak bersikap seperti itu …. Aku teman yang jahat, maafkan aku,,, ucapnya lirih “ aku juga salah, aku salah karena masih belum mempercayain sepenuhnya, maafkan aku, dan setelah kejadian itu Aletta hidup dengan damai meskipun masih melaksanakan kewajibannya sebagai muslimah.
“ If Hair Is A Crown For A Woman, Then The Hijab Is Her Makeup “
*) Siswi Kelas VII G MTs. Miftahul Ulum 2 Bakid
One Reply to “Hijab is My Live – Cerpen Karya Siti Khotijah Syarifah Wulan”