Selain Soleh, S.Pd pengampu Mapel Bahasa Indonesia Kelas VIII yang terjadwal supervisi hari kedua, ada Danang Satrio P, S.Psi yang turut disupervisi. Di jadwal supervisi akademik, guru IPA ini disupervisi di jam terakhir pada Kelas VII. Akan tetapi, Kepala Madrasah Sahroni, S.Pd.I, M.Pd sengaja turut hadir duduk di antara siswa mengikuti pelajaran IPA di Kelas VIII-C.
Kendati tidak memberikan komentar selama pelajaran materi berkenaan dengan tekanan zat dan pemanfaatannya, kedatangan orang nomor satu di madrasah ini membuat siswa Kelas VIII-C kikuk, kaku, dan tegang. Ustadz Danang mengetahui gelagat siswanya yang kaku tersebut segera menginformasikan bahwa kepala madrasah hadir di tengah-tengah mereka dalam rangka supervisi. Bahkan, jika ada waktu sebelum jam pelajaran selesai diperkenankan untuk menanyakan sesuatu kepada kepala madrasah sebagai bagian dari bentuk komunikasi antar warga madrasah.
Tiba di Kelas VII-B, ruang yang dijadwalkan dalam kegiatan supervisi, Danang Satrio P, S.Psi yang juga menjabat sebagai Waka Humas ini segera menyiapkan media pembelajaran berupa seperangkat laptop dan proyektor serta booklet berisi rangkuman materi sistem tata surya. Tak lupa, RPP diserahkan kepada supervisor yaitu Kepala Madrasah Sahroni, S.Pd.I, M.Pd agar dapat memonitoring jalannya pembelajaran saat itu.
Dalam temuan kepala madrasah setelah sinkronisasi antara RPP dan sajian fakta di kelas, absensi siswa tidak dilakukan karena lambatnya respon siswa saat pembagian kelompok belajar. Selain itu, estimasi waktu permulaan pembelajaran terlambat lima menit sedangkan di akhir pembelajaran terlalu singkat. Kendati demikian, peserta didik antusias saat pelajaran berlangsung selain di tengah sesi pemutaran video mengenai tata surya juga karena stimulus yang diberikan sejalan dengan harapan maupun cita-cita peserta didik yang mendambakan masa depan futuristik nan canggih.
Ustadz Sahroni selaku supervisor di akhir sesi supervisi memberikan pembekalan kepada Ustadz Danang, yaitu guru harus mampu melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar di kelas sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat dalam perangkat pembelajaran dan jikalau ada hal-hal yang tidak sesuai dengan fakta di kelas juga harus dapat bertindak cepat merubah sistematika pembelajaran tetapi masih dalam koridor perencanaan yang ada dan tidak keluar dari materi pelajaran.
