Hari Ke-4 Class Meeting Semester Genap 2020/2021 : Kategori Lomba Debat Putra

Selasa (29 Juni 2021) kembali civitas MTs. Miftahul Ulum 2 Bakid melanjutkan rangkaian class meeting semester genap 2020/2021 yang kali ini memperlombakan talk show (debat) untuk siswa putra. Sengaja panitia menjadwalkan tiap lomba secara bergantian tiap harinya antara siswa putra dan siswa putri agar kegiatan maksimal (pesan edukasi dapat benar-benar dipahami siswa). Selain itu agar semua wali kelas dapat bekerjasama dan saling memahami dengan anak didiknya untuk menunjukkan bakat dan memberi pertunjukan menarik di setiap kategori lomba class meeting ini.

Hari itu tempat perlombaan terpaksa dialihkan ke salah-satu kelas yang seharusnya diadakan di aula gedung putra, hal ini dikarenakan aula digunakan untuk kegiatan mahasiswa STIS Miftahul Ulim. Walaupun demikian, class meeting tetap berlanjut seperti yang sudah dikonsepkan panitia. “Saya mewakili staf mohon maaf kalau terlambat untuk mengkonfirmasi terkait tempat pelaksanaan”, Amir Maksum, S.H seorang staf yang bertanggung-jawab mengurus keperluan siswa putra menjelaskan terkait tidak dapat digunakannya aula. Lebih lanjut Amir juga meminta agar diperkenankan menjadi moderator acara nanti, “jikalau diperbolehkan pak, di lomba debat putra ini saya menjadi moderator. Saya ingin belajar juga tentang publik speaking”.

Sesi lomba talk show (debat) putra ini diikuti oleh 7 tim, yaitu masing-masing kelas mendelegasikan 1 timnya. Sedangkan para moderator masing-masing Amir, Abdul Halim, Danang Satrio P, S.Psi.

Dewan juri diisi Fathurahman, S.Pd.I dengan pengalaman sebagai pengelola Koperasi Pesantren Miftahul Ulum dan kini menjabat kopontren sekabupaten dirasa memahami tentang pemecahan masalah (problem solving). Berikutnya, Abdul Wafi Hasan, S.H dengan pengalamannya sebagai pengajar kitab di Pesantren Miftahul Ulum cukup baik untuk menggali kemampuan peserta dalam hal kecakapan berbicara dan performa. Juri terakhir, Zainul Arifin, S.H. sebagai Waka Kesiswaan yang berkepentingan untuk mengembangkan kemampuan siswa.

Dikarenakan keterbatasan ruang kegiatan dan pelaksanaan prokes, panitia memutuskan hanya para peserta yang diperkenankan berada di ruangan tersebut. Safi siswa kelas 8 mengungkapkan kekecewaannya karena hanya dapat mengikuti jalannya debat di luar kelas (melihat melalui jendela kelas), “kecewa saya pak, tidak seperti Stand Up Comedy kemarin yang meriah. Tapi demi dapat mengambil ilmu debat, saya dan teman-teman rela menonton dari jendela kelas”, ungkapnya sambil menunjukkan wajah kecewanya.

Acara yang dimulai sejak pukul 10.00 WIB ini dijadwalkan selesai pukul 13.00 WIB, namun dengan durasi waktu tambahan debat antar peserta akhirnya diputuskan berakhir satu jam kedepan.

Sekilas Acara Berlangsung

Lanjutkan class meeting hari keempat (Selasa, 29 Juni 2021) menjadwalkan kategori lomba talk show (debat) siswa putra. Masing-masing kelas 7 dan kelas 8 mendelegasikan kontingennya 1 tim sehingga secara keseluruhan berjumlah 7 tim. Tiap tim terdiri dari tiga siswa yang akan melalui tiap babak sampai mempertemukan finalis.

Secara random, juri diberikan kesempatan memilih salahsatu dari sembilan tema yang diperdebatkan. Kedua tim yang dibagi peranannya menjadi tim afirmasi dan tim oposisi dimaksudkan agar belajar konsisten dengan argumentasinya. Selayaknya perdebatan seharusnya ada tim netral, panitia meniadakannya mengingat usia peserta. Terkait hal ini Abdul Rozaq, S.Sos menjelaskan, “demi efisiensi acara, kami memutuskan meniadakan tim netral sebagai pelengkap antara tim afirmasi dan tim oposisi. Dengan kapabilitas moderator, kami yakin acara tetap berlangsung menarik.”

Berbeda dari lomba debat siswa putri yang sudah berlangsung beberapa hari sebelumnya, siswa putra cenderung butuh stimulasi untuk mengembangkan argumentasinya. Hal itu terjadi terutama di babak penyisihan, sedangkan di babak berikutnya stimulasi dari moderator tidak dibutuhkan lagi. Moderator hanya memberikan kesempatan kepada tiap tim untuk menanggapi narasi, kemudian mengeksplorasi pertanyaan dari argumentasi tersebut.

Saling lempar argumen seringkali terjadi di babak lanjutan, bahkan lawan debat yang kurang fokus mendapat teriakan dari audiens di dalam maupun di luar kelas. Secara keseluruhan dari faktor penilaian, antara kelas 7 dan kelas 8 dapat dikatakan berimbang. Hal ini kedepannya diharapkan dapat membantu para wali kelas dan bimbingan-konseling memetakan potensi, karena mereka yang aktif di tiap kelas umumnya menjadi peserta lomba.

Debat putra ini menarik karena selain karena peran moderator, juga karena peran para wali kelas yang sudah mengkondisikan dan mempersiapkan anak didiknya baik dari segi wawasan maupun performa. Acara yang mengalami penambahan waktu satu jam dari jadwal yang sudah ditentukan ditutup pada pukul 14.00 WIB setelah mempertemukan finalis dari kelas 7 dan kelas 8.

Leave a Reply