Bimtek hari kedua dibuka dengan sambutan oleh Kepala MTs. Miftahul Ulum 2 Banyuputih Kidul Sahroni, S.Pd.I., M.Pd. Dalam sambutannya, beliau sangat berterimakasih kepada pihak Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Lumajang.
Pria yang saat ini juga menjadi pembina Perpustakaan Miftahul Ulum menyampaikan rencana dan program Yayasan Miftahul Ulum dalam pengembangan perpustakaan terpadu Miftahul Ulum.
“Setiap pendaftaran santri baru, ada 50.000 yang kita anggarkan untuk pengembangan perpustakaan. Rata-rata santri baru di Pondok Pesantren ini kurang lebih 1000 santri. Insya Allah bisa terkumpul 50 juta setiap tahun.” ujarnya
Siti Suhartini selaku Kasie. Pelayanan merangkap Plt. Kabid. Perpustakaan menyampaikan apresiasinya terhadap Kepala MTs. Miftahul Ulum 2 sekaligus pembina Perpustakaan Miftahul Ulum yang memiliki semangat yang tinggi untuk mengembangkan perpustakaan.
“Ustadz Sahroni ini memiliki semangat yang tinggi untuk mengembangkan dan memajukan perpustakaan. Sejak dulu beliau waktu beliau menjadi kepala perpustakaan sudah bekerja sama dengan perpustakaan Daerah Kabupaten Lumajang.” tutur ibu Titin Suhartini
Malikha Rustya, A.Md Pustakawan bagian Pengembangan Koleksi memberikan materi sesi pertama. Dalam paparannya ibu satu anak ini menjelaskan seputar Standar Perpustakaan yang berlaku secara nasional yang meliputi : Gedung, Pengurus, Koleksi, Sarana Prasarana, Layanan dan Anggaran
Perpustakaan harus memiliki visi misi dan tujuan. Dari visi misi tersebut kemudian harus diwujudkan dalam Program kerja tertulis. Jangan hanya di angan-angan saja. Setelah program kerja ditulis dengan skala prioritasnya kemudian dilanjutkan dengan rencana pengadaan koleksi serta analisa kebutuhan koleksi perpustakaan sesuai dengan kebutuhan masyarakat pembaca
“Visi misi dan tujuan perpustakaan harus ditulis tidak cukup hanya dalam angan-angan” ujar wanita yang akrab disapa Mbak Malicha ini.
Pustakawan jebolan UGM ini juga mengajarkan praktek langsung kepada para peserta untuk menentukan klasifikasi buku menurut DDC standar Internasional, teknis penulisan buku inventaris, buku ., bahasa, harga buku dan keterangan.
Pemateri kedua Ibu Tutik menyampaikan materi tentang organisasi perpustakaan. Mengawali materinya. Pustakawan lulusan salah satu kampus negeri Yogyakarta ini memuji Pondok Pesantren Miftahul Ulum tentang kebersihan dan kerapian perpustakaannya.
“Keren pondok ini, bersih dan rapi. Perpustakaannya sudah memakai otomasi, tertata rapi dan bersih” ujarnya
Menjelaskan struktur organisasi perpustakaan sesuai standar nasional. Wanita yang akrab disapa Ibu Tutik ini menyampaikan paradigma baru perpustakaan saat ini. Menurutnya perpustakaan kini tidak hanya mengandalkan buku koleksi milik pribadi perpustakaan itu sendiri tetapi juga mengandalkan kerjasama antar perpustakaan. Perpustakaan zaman now juga tidak hanya sebatas media cetak tetapi juga berbasis multimedia.
Kini Perpustakaan harus ibarat TOSERBA (Toko Serba Ada) yang bisa memberikan pelayanan produk apapun yang dicari oleh konsumen. Perpustakaan juga harus memberikan pelayanan yang proaktif bukan bersifat pasif dan tentu harus mampu mendidik pengguna. Pembaca adalah pelanggan. Oleh karena itu, pustakawan harus memberikan layanan terbaik kepada pelanggan.
Mengakhiri paparan materinya, Ibu Tutik juga menjelaskan standar perpustakaan sekolah menurut (Standar Nasional Pendidikan), Mulai dari pendirian perpustakaan, struktur organisasi, program kerja, pelaporan, anggaran dan kerjasama.