logo_mts192
0%
Loading ...

Guru MTs. Miftahul Ulum 2 Ikuti Workshop Pengembangan Modul Ajar Kurikulum Merdeka di UMM

Selasa (28/02/23) Muhammad Ro’uf, S.Pd salah satu guru Bahasa Inggris MTs. Miftahul Ulum 2 Banyuputih Kidul mengikuti kegiatan “”Workshop Pengembangan Modul Ajar Kurikulum Merdeka” di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Kegiatan workshop yang digelar oleh Prodi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP tersebut diikuti oleh seluruh anggota Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Inggris MTs Se Kabupaten Lumajang.

Kegiatan workshop dibuka langsung oleh Drs. Jarum, M.Ed selau Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris UMM. Dua narasumber yang lain adalat Bapak Masyhud, M.Pd dan Miss Rafika Rabba Farah, S.Pd., M.Ed yang keduanya adalah Dosen UMM pada Prodi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP.

Baca Juga

MGMP BAHASA INGGRIS: GURU HARUS BERINOVASI

Dalam paparannya, Dosen muda yang akrab disapa Miss Fika menyampaikan materi tentang Descriptive Text yang merupakan salah satu materi Essensial. Menurut Mss. Fika pelajaran Bahasa Inggris merupakan pelajaran bahasa asing yang notabene kehidupan masyarakatnya cenderung menganut budaya barat. Namun, menurut beliau sebagai tenaga pendidik yang mengajar di sekolah berbasis Islam dan hidup di lingkungan yang mayoritas muslim, hendaknya seorang guru mendeskripsikan tokoh tokoh muslim yang berpengaruh di dunia. Hal ini dimaksudkan untuk memperkuat jati diri siswa sebagai muslim dan para siswa termotivasi untuk meneladani tokok tersebut.

Sementara itu, Bapak Masyhud menyampaikan materi tentang modul ajar yang merupakan element penting dalam Kurikulum Merdeka, menurutnya modul ajar yang telah ada dan beredar selama ini belum tentu yang terbaik bagi sekolah/madrasah. Modul ajar yang baik seyogianya harus menyesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi sekolah masing masing.

Di samping itu, bapak Masyhud juga mendorong para pendidik agar dalam proses pembelajaran hendaknya memberikan pemantik, yakni pertanyaan ringan yang berkaitan dengan materi pelajran yang sesuai dengan kondisi siswa, dengan begitu siswa akan terpancing dalam pembelajaran aktif. Pertanyaan pemantik ini sangat menentukan proses KBM dan daya serap siswa materi pada siswa. Tenaga pendidik hendaknya membuat modul ajar sendiri yang disesuakan dengan kondisi, kebutuhan dan karakter siswa. Karenanya menurut tenaga pengajar diberi keluluasan untuk memodifikasi modul ajar.

Kegiatan workshop yang digelar mulai pagio ditutup dengan kehadiran sang Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Malang Dr. Trisakti Handayani, MM. Dalam sambutannya, mengatakan dinamika Pendidikan terus mengalami mengalami perubahan dan perkembangan yang begitu cepat. Sebagai tenaga pendidik, diharapkan mampu mengikuti alur dan beradaptasi dengan perubahan sistem pendidikan.

“Dulu kita menggunakan Kurikulum 2013, belum tuntas mengaplikasikan K13 kita sudah harus ganti dengan Kurikulum Merdeka. Namun kabar gembiranya, penerapan Kurikulum Merdekan masih belum wajib untuk diterapkan pada semua lembaga pendidikan. Maka dari itu kita sebagai guru juga harus mengikuti dinamika perubahan ini.” Ucap Bapak Trisakti

Kegiatan ditutup pada pukul 13.00 dan dilanjutkan dengan ISHOMA.

Share the Post:

Join Our Newsletter