Ahad (23/10/22), MTs. Miftahul Ulum 2 Bakid mengadakan “Workshop Peningkatan Kompetensi Literasi Digital Bagi Guru dan Tenaga Kependidikan”. Kegiatan yang akan digelar selama dua hatri ini tujuan utamanya adalah untuk merespon pesatnya kemajuan teknologi informasi, terutama secara internal agar menunjang manajemen madrasah lebih efektid dan eefisien. Di samping itu, kompetensi guru dan tenaga kependidikan wajib sejalan dengan perkembangan zaman.
Bertempat di perpustakaan lantai 2, workshop ini dihadiri oleh dewan guru dan tenaga kependidikan MTs. Miftahul Ulum 2 serta dua orang delegasi MA. Miftahul Ulum Al-Azizah Yosorati Sumberbaru Jember. Hadir sebagai narasumber internal Achmad Wijaya, S.Kom Sysadmin IT RUSD Haryoto Lumajang dan Akh. Farid, S.Kom Tim Admin PT. PAL Surabaya.
Dalam sambutan dan keterangan Kepala Madrasah, Sahroni, S.Pd.I, M.Pd bahwa salah satu kritik saat akreditasi ketika itu ialah peningkatan sumberdaya manusia yang menurut asesor masiih perlu terus diupgrade. Karenanya, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari hal tersebut . Selain itu, untuk mengefisiensikan sistem manajemen, madrasah perlu berbenah terutama hal-hal yang sifatnya administratif semisal absensi siswa, guru, jurnal, pengaman data lainnya yang umumnya dikerjakan secara analog akan diubah menggunakan mekanisme digital.

Akh. Farid, S.Kom yang pernah menjadi bagian internal madrasah, setelah memaparkan hasil pemetaan masalah-masalah yang kerap dihadapi dalam manajemen madrasah kemudian menjelaskan beberapa hal mendasar tentang apa saja yang perlu dilakukan oleh guru maupun tenaga kependidikan dalam konteks pemanfaatan media teknologi informasi. Lulusan Institut Teknologi Nasional Malang ini menyebut bahwa MTs. Miftahul Ulum 2 Bakid sudah memiliki kapabilitas dalam memproduksi konten baik di website maupun di media sosial. Tetapi menurut mantan tim robotika ITN Malang ini, hal tersebut belumlah cukup untuk memenuhi harapan pemerintah. Harapan yang dimaksud adalah segala hal yang terkait dengan administrasi madrasah, kegiatan belajar-mengajar dengan pemanfaatan teknologi, dan transparansi madrasah untuk menginformasikan segala sesuatu melalui pemanfaatan media informasi.
Secara teknis pemanfaatan teknologi informasi selanjutnya dijelaskan oleh Achmad Wijaya, S.Kom. Tenaga teknologi informasi komputer RSU Haryoto Lumajang ini memberikan petunjuk bahwa di satu atau dua tahun ke depan sistem operasional manajemen mutlak menggunakan sistem digitalisasi. Efisiensi sistem digital diakui mampu memudahkan bahkan merubah pekerjaan yang sifatnya rutinitas menjadi otomatis. Kemampuan yang tidak terikat ruang dan waktu di sistem digital misalnya mampu memudahkan pengiriman dokumen dalam hitungan detik. Namun, pembangunan infrastruktur penunjang seperti server perlu diupayakan untuk mengamankan data yang masuk klasifikasi rahasia dan peningkatan sumberdaya manusia harus sejalan dengan upaya tersebut.

Tanya-jawab antara audien dan narasumber seputar teknologi informasi cukup intensif, bahkan banyak memberikan insight, salahsatunya pemantauan perangkat komputer di kantor menggunakan remote desktop untuk meminimalisir kebocoran data. Karena berangkat dari pengalaman sebelumnya, website dan media sosial (YouTube) madrasah pernah mengalami aksi hacking, yang setelah ditelusuri penyebabnya berasal dari phising activity. Meskipun kemudian dapat diambil alih, manajemen madrasah perlu memperketat sistem yang ada.
Waka Kurikulum Husen, S.Pd.I menyambut baik peningkatan kompetensi digital utamanya untuk meningkatkan produktivitas. Adanya workshop dan sharing pengetahuan semacam ini juga diharapkan menunjang kegiatan belajar mengajar tidak hanya sekedar sibuk di administrasi tetapi para pendidik di MTs. Miftahul Ulum 2 Bakid dapat memberikan pembelajaran yang bermakna bagi siswa. Dalam kesempatan ini pula, waka kurikulum memperkenalkan kanal YouTube milik Muhammad Ismail, S.Pd yang membahas materi mata pelajaran matematika dan kanal YouTube milik Amang Philips Dayeng P, S.Sos yang berisi materi mapel IPS. Adanya dua kanal YouTube milik guru ini (akan ada kanal YouTube dari guru lainnya) merupakan satu terobosan yang membuktikan bahwa inovasi adalah kata kunci untuk madrasah lebih berdaya.
Kegiatan Workshop di hari pertama diakhiri dengan closing statement dari masing-masing narasumber dan kepala madrasah. “Berbicara teknologi dan pengetahuan, kita sebagai lembaga pendidikan tidak boleh berpuas diri berada di zona nyaman sehingga malas untuk belajar hal baru. Waktu dan kesempatan yang ada kita gunakan untuk error dan trial, tidak perlu harus sempurna, kerjakan apa yang bisa dikerjakan dan terus berbenah agar lebih baik” tegas pimpinan madrasah.
Doa yang dipanjatkan oleh Abdurrahman, S.Pd.I dan diaminkan oleh seisi ruangan penanda workshop berakhir. Semoga segala amalan yang diupayakan dimudahkan sehingga secepatnya memberikan keberkahan.