Rangkaian Class Meeting Semester Genap 2021-2022 sudah di hari terakhir, itu artinya beberapa hari lagi siswa-siswi akan menerima raport hasil belajar.
Sebagai lomba penutup, panitia menghadirkan Lomba Voices For Change dan berkunjung ke Museum Nasional Indonesia seperti kunjungan virtual di hari sebelumnya.
Voices For Change
Bukanlah sebuah permainan akan tetapi panitia mengemasnya menjadi sebuah perlombaan yang penentuan pemenangnya didasarkan pada kecepatan waktu menyelesaikan tugas di aplikasi tersebut dan kemampuan peserta lomba menjawab pertanyaan juri dengan mendeskripsikan beberapa hal yang telah dikatagorikan menjadi “17 Tujuan Masyarakat Global”.
Aris Purnomo, S.Pd Waka Sarpras selaku salah satu konseptor (steering committee) class meeting kali ini mengutamakan bahwa tujuan dari Lomba Voices For Change yang ada di https://voicesforchange.world/ adalah agar siswa mulai saat ini dapat mewujudkan kesepakatan bersama yang termaktub dalam dokumen “The Future We Want” dalam United Nation Conference on Sustainable Development 2012.
Dimana dari dokumen itu menjadi motivasi utama penyusunan agenda pembangunan yang disepakati dalam Sidang Umum PBB pada September 2015, yaitu Agenda 2030 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs).
Dari laman Bappenas, TPB/SDGs bertujuan untuk menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara berkesinambungan, menjaga keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat, menjaga kualitas lingkungan hidup serta pembangunan yang inklusif dan terlaksananya tata kelola yang mampu menjaga peningkatan kualitas kehidupan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Hal inilah yang wajib menjadi tanggung jawab bersama masyarakat dunia.
Sebagai manusia yang di Tahun 2030 menjadi dinamo perubahan zaman, siswa-siswi MTs. Miftahul Ulum 2 Bakid harus mengetahui komitmen tersebut. Melalui Voices For Change pula, siswa diharapkan bersama-sama masyarakat di seluruh dunia dapat mewujudkan TPB/SDGs yang merupakan komitmen global dan nasional dalam upaya untuk mensejahterakan masyarakat. Adapun 17 tujuan itu mencakup, yaitu: (1) Dunia tanpa kemiskinan; (2) Dunia tanpa kelaparan; (3) Kehidupan sehat dan sejahtera; (4) Pendidikan berkualitas; (5) Kesetaraan gender; (6) Tersedianya air bersih dan sanitasi layak; (7) Tersedianya energi bersih dan terjangkau; (8) Tersedianya pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi; (9) Tumbuhnya industri, inovasi dan infrastruktur; (10) Berkurangnya kesenjangan sosial; (11) Kota dan permukiman yang Berkelanjutan; (12) Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab terhadap lingkungan; (13) Penanganan perubahan iklim; (14) Menjaga ekosistem lautan; (15) Menjaga ekosistem daratan; (16) Perdamaian, keadilan dan kelembagaan yang tangguh; (17) Kemitraan untuk mencapai tujuan.
Dalam jangka pendek, diharapkan adanya perubahan sikap untuk menjadi lebih disiplin terutama dalam hal menjaga sarana dan prasarana madrasah.
Mengunjungi Museum Nasional Indonesia
Kegiatan kedua di hari terakhir class meeting, siswa diajak berkunjung ke Museum Nasional Indonesia secara virtual melalui https://artsandculture.google.com/streetview/museum-nasional-indonesia/DQHifoYGa8tVwg?sv_lng=106.8221105051676&sv_lat=-6.17643297569283&sv_h=298.6663013945086&sv_p=3.968798928090706&sv_pid=-VJbwj8jpMl83ZtxaCpW0A&sv_z=4.440892098500626e-16.
Museum ini menyimpan segala bentuk karya anak bangsa sejak Indonesia belum lahir, mulai perkakas maupun perkamen, senjata hingga patung-patung. Amir Maksum, S.H yang mendampingi siswa mengutarakan jika tujuan dari kunjungan ini agar siswa tidak melupakan budayanya yang bernilai adiluhung. “Adanya tour virtual ke museum ini untuk memperteguh jati diri kebangsaan siswa. Menunjukkan pada mereka bahwa Bangsa Indonesia memiliki kekayaan selain sumber daya alam, yaitu kekayaan budaya yang memuat kearifan” tutur Amir.
Abdul Halim yang diberi tugas menjelaskan isi museum menyampaikan di hadapan siswa, “kita sebagai bangsa yang besar tidak sepantasnya minder (tidak percaya diri). Benda-benda yang ada di museum ini adalah bukti bahwa leluhur kita manusia-manusia cerdas dan bijaksana, sebagai penerus wajib bagi untuk melampaui pencapaian mereka atau minimal menjaga hasil buah pemikiran mereka”.
2 Replies to “Class Meeting Hari Terakhir: Voices For Change & Mengunjungi Museum Nasional Indonesia”