Cerita Guru MTs. Miftahul Ulum 2 yang Lulus Casting Film FTV Layar Lebar

Awalnya saya menemukan brosur casting Film FTV Layar Lebar yang di adakan oleh lumajang, kemudian saya kasih tau ke ibu saya mengenai itu, tak disangka ibu saya menyuruh saya untuk ikut lantaran beliau tau cita-cita saya mulai dari kecil memang ingin jadi artis, jadi mau tidak mau saya harus ikut. Dengan prinsip hanya untuk menambah pengalaman.

Setelah hari H saya pergi ke tempat casting yang berlokasi di Pring Pitu Lumajang, Ahad (28/01/2023). Sesampainya di sana, saya agak minder lantaran semua peserta rata-rata memakai baju micis. Sedangkan saya hanya memakai sarung dengan baju batik MTs. Miftahul Ulum 2 tanpa melepas kofyah hitam. Pokoknya santri tulen banget wes.

Setelah beberapa lama saya mengamati keadaan, saya meyakinkan diri bahwa santri juga bias menjadi artis. Sebelum saya masuk panitia menyuruh saya untuk mendaftar ulang dan setelah itu saya masuk ke tempat seleksi castingnya. Kemudian saya di dalam dikasih contoh naskah percakapan dan karakter2 pemeran di sana. Sepanjang perjalanan ke dalam tempat saya menjadi pusat perhatian banyak orang lantaran memakai sarung, batik, serta berkopyah.

Baca Juga

FILM KARYA UTUSAN MTS. MIFTAHUL ULUM 2 JUARA 2 FESTIVAL FILM MEDIA PONDOK JATIM DI LANGITAN

Singkat cerita acara castingpun di mulai dan saya di suruh menunggu sampai ada panggilan. Setelah menunggu lama akhirnya saya dipanggil juga. Kemudian saya di sana ditanyakan oleh panitia “ santri..?. Saya jawab “ iya SANTRI, SANTRI BANYUPUTIH, dan sekarang masih aktif “. Setelah itu saya disuruh perkenalan kemudian mulai berakting sesuai yang diminta panitia. Kebetulan saya di suruh berperan menjadi pemuda religius yang selalu memberi pencerahan pada temannya ketika mendapat masalah. Tanpa berfikir panjang, saya pun memperkenalkan diri, mulai dari nama lengkap, alamat, tujuan ikut casting, umur dan tanpa membuang identitas saya sebagai santri BAKID.

Setelah perkenalan selesai saya pun langsung berakting sesui apa yang diminta oleh panitia, tanpa ada rasa grogi dan percaya diri, saya berakting menggunakan naskah pidato untuk memberikan pencerahan kepada salah satu panitia yang menemani saya dalam memerankan peran itu. Dan Alhamdulillah setelah ekting saya selesai saya langsung dipanggil ketua panitianya. Saya kira saya di suruh berganti peran, soalnya yang lain berganti peran sampai tiga kali. Tapi ternyata saya salah, panitia memanggil saya bukan untuk berganti peran, melainnya memberi tahu saya kalau saya langsung masuk, tanpa menunggu beberapa hari untuk mengetahui hasil dari seleksi itu, seperti peraturan yang telah diumumkan oleh panitia sebelum acara dimulai. Mendengar hal itu, semua panitia yang ada di sana tersenyum bahagia dan mengucapkan Alhamdulillah selamat mas Hamzah. Saya pun diberi tau oleh ketua panitia untuk tidak memberi tahu kepada peserta lain, karena yang lain masih menunggu waktu yang telah di tentukan.

 Ketika semua sudah selesai saya berpamitan pada semua panitia tanpa melupakan ucapan salam. Setelah itu saya mendatangi ustadz Sugianto yang sedari awal sangat setia menemani saya di sana, kemudian saya bilang ke beliau “ saya lolos! “ dia pun mengucapkan “ Alhamdulillah “. Dan semua selesai.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *