Oleh: Humas Madrasah
Merdeka! Merdeka! Merdeka!
Pekik perjuangan agar Bangsa Indonesia tak gentar melawan penindasan penjajah ini merupakan resonansi kesadaran berkehendak yang didapatkan dari hasil pendidikan.
Para pendiri bangsa menyadari betul bahwa untuk meraih kemerdekaan yang perlu dilakukan adalah memerdekakan alam pikiran melalui pendidikan, merdeka sejak dalam pikiran. Pesantren, taman siswa, dan sekolah berbasis kerakyatan yang sifatnya partikelir didirikan guna mencapai tujuan tersebut.
Pondasi gagasan pendidikan untuk pembangunan bangsa yang tertuang dalam pemaknaan Pancasila Sila Kedua: “Kemanusiaan yang adil dan beradab” hanya mampu diwujudkan melalui jalur pendidikan. Meskipun banyak tantangan dan rintangan untuk mendapatkan konsep pendidikan yang ideal, tetapi persatuan dan kesatuan serta semangat pantang menyerah anak bangsa sejak kemerdekaan hingga hari ini dapat dianggap sebagai langkah-langkah menuju penyempurnaan sistem pendidikan itu sendiri.
Hal ini seperti yang disebutkan dalam isi pidato Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada Hari Pendidikan Nasional 2023 menyoroti sejumlah isu pendidikan di tanah air, terutama perjalanan tiga tahun pelaksanaan Program Merdeka Belajar.
Selain itu, Nadiem Makarim mencanangkan bahwa Bulan Mei 2023 menjadi Bulan Merdeka Belajar, berharap agar seluruh elemen masyarakat lebih memaksimalkan potensi dan berkolaborasi mengimplementasikan Merdeka Belajar
MTs. Miftahul Ulum 2 Banyuputih Kidul mengucapkan selamat memperingati Hari Pendidikan Nasional 2023, civitas madrasah akan berikhtiar untuk bergerak bersama semarakkan Merdeka Belajar. Semoga seluruh insan manusia Indonesia memiliki kemanusiaan yang adil dan beradab.
—

Naskah Pidato Hari Pendidikan Nasional 2023 Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua,
Om swastiastu,
Namo buddhaya,
Salam kebajikan
Rahayu
Saudara-saudariku, sebangsa dan setanah air,
Selama tiga tahun terakhir, perubahan besar terjadi di sekitar kita, di mana-mana dari ujung barat sampai ujung timur Indonesia.
Sebanyak 24 episode Merdeka Belajar yang telah diluncurkan membawa kita semakin dekat dengan cita-cita luhur Ki Hadjar Dewantara, yaitu pendidikan yang menuntun bakat, minat, dan potensi peserta didik agar mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya sebagai seorang manusia dan sebagai anggota masyarakat.
Anak-anak kita sekarang bisa belajar dengan lebih tenang karena aktivitas pembelajaran mereka dinilai secara lebih holistik oleh gurunya sendiri. Para kepala sekolah dan kepala daerah yang dulu kesulitan memonitor kualitas pendidikannya sekarang dapat menggunakan data Asesmen Nasional di Platform Rapor Pendidikan untuk melakukan perbaikan kualitas layanan pendidikan.
Para guru sekarang berlomba-lomba untuk berbagi dan berkarya dengan hadirnya Platform Merdeka Belajar. Selain itu, guru-guru yang dulu diikat berbagai peraturan yang kaku sekarang lebih bebas berinovasi di kelas dengan hadirnya Kurikulum Merdeka.
Sejalan dengan Kurikulum Merdeka yang menekankan pembelajaran mendalam untuk mengembangkan karakter dan kompetensi, seleksi masuk perguruan negeri pun sekarang fokus pada mengukur kemampuan literasi dan bernalar.
Pada jenjang perguruan tinggi, adik-adik mahasiswa yang dulu hanya belajar teori di dalam kelas sekarang bisa melanglang-buana mencari pengetahuan dan pengalaman di luar kampus dengan hadirnya program-program Kampus Merdeka.
Dari segi pendanaan, pencarian langsung Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) dan pemanfaatannya yang lebih fleksibel telah memberikan keleluasaan bagi sekolah untuk meningkatkan kualitas belajar.
Dengan perluasan program beasiswa, kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi sekarang lebih terbuka. Dukungan dana padanan untuk mendanai riset juga telah melahirkan begitu banyak inovasi yang bermula dari kolaborasi.
Selain itu, mekanisme dana yang fleksibel dapat mewadahi gagasan-gagasan kreatif para seniman dan pelaku budaya sehingga mampu menghasilkan karya-karya hebat yang mendukung pemajuan kebudayaan.
Saudara-saudariku, mari kita ingat, bahwa bersama-sama kita telah membuat sejarah baru dengan gerakan Merdeka Belajar. Transformasi yang masif ini sudah sepatutnya dirayakan dengan penuh syukur dan semeriah, karena semuanya adalah hasil dari kerja keras dan kerja sama kita.
Hari Pendidikan Nasional tahun ini adalah waktu yang tepat bagi kita untuk merefleksikan kembali setiap tantangan yang sudah dihadapi, juga setiap langkah berani yang sudah diambil.
Dengan merefleksikan hal-hal yang telah kita lakukan sepanjang tiga tahun terakhir, kita dapat merancang arah perjalanan kita ke depan guna memastikan keberlangsungan dan keberlanjutan Merdeka Belajar.
Layar yang sudah kita bentangkan jangan sampai terlipat lagi. Kita semua, para tenaga pendidik, dan tenaga kependidikan, seniman dan pelaku budaya, juga peserta didik di seluruh Nusantara, adalah kapten dari kapal besar yang bernama Indonesia ini.
Perjalanan harus kita lanjutkan, perjuangan mesti kita teruskan, agar semua anak bangsa merasakan kemerdekaan yang sebenar-benarnya dalam belajar dan bercita-cita.
Oleh karena itu, mari kita semarakkan hari ini dengan semangat untuk meneruskan perwujudan Merdeka Belajar, Mendidik Pelajar Pancasila yang cerdas berkarakter, dan membawa Indonesia melompat ke masa depan dengan pendidikan yang memerdekakan.
Selamat Hari Pendidikan Nasional.
Terima kasih
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Om shanti shanti shanti om,
Namo buddhaya.
Jakarta, 2 Mei 2023,
Tertanda Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,
Nadiem Anwar Makarim
One Reply to “Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar (Memperingati Hari Pendidikan Nasional 2023)”