Bangun Perpustakaan Digital, MTs. Miftahul Ulum 2 Bakid Teken MoU dengan KUBUKU E-RESOURCES Yogyakarta

Mimpi Madrasah Tsanawiyah Miftahul Ulum 2 Banyuputih Kidul untuk memiliki perpustakaan digital tidak akan lama lagi segera terwujud. Setelah melakukan konsultasi dan komunikasi dengan Perpustakaan Daerah Kabupaten Lumajang pada Rabu kemarin (5/2/20), Kepala Madrasah langsung menindak lanjuti arahan dan bimbingan dari salah satu staf bagian pengembangan perpustakaan digital Malikha, S.Sos.

Upaya tersebut tidak sia-sia dan kini membuahkan hasil. Pada hari Jum’at (07/02/20) Perjanjian Kerjasama atau Memorandum of understanding (MoU) antara MTs. Miftahul Ulum 2 dengan PT. Enam Kubuku Indonesia tentang Pengembangan Aplikasi Perpustakaan Digital resmi ditandatangani oleh kedua belah pihak.

Adapun Ruang Lingkup Perjanjian ini meliputi : 1. Penyediaan aplikasi di komputer PC beserta dengan fitur-fiturnya; 2. Penyediaan aplikasi di Android beserta dengan fitur-fiturnya 3. Penyediaan Infrastruktur aplikasi Perpustakaan Digital. 4. Penyediaan Koleksi Buku, Prosiding, Jurnal dan majalah Elektronik atau jenis lainnya, baik yang berbayar maupun yang gratis 5. Pemberian Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi Perpustakaan Digital yang menggunakan Platform yang dimiliki Pihak Kedua 7. Pengelolaan, pengembangan, dan pemeliharaan aplikasi Perpustakaan Digital

“Kami berharap jika aplikasi perpustakaan digital MTs. Miftahul Ulum 2 sudah ready, para warga madrasah bisa mengakses buku-buku bacaan di mana pun kapan pun untuk pengembangan wawasan keilmuan.” ujar Kepala MTs. MU 2 BAKID.

“MoU ini sebagai salah satu upaya mendukung program gerakan literasi madrasah yang dicanangkan oleh Kementerian Agama Jawa Timur.” Imbuhnya

Baca juga : Jajaki Pembangunan Perpustakaan Digital, Kepala MTs Miftahul Ulum 2 Kunjungi Perpustakaan Pemda Lumajang

Dia juga mengharapkan, dengan adanya perpustakaan digital yang sedang dalam tahap proses ini, dapat meningkatkan minat dan budaya baca di kalangan warga madrasah. Karena dalam pandangannya, di era teknologi informasi ini, justru budaya membaca buku semakin menurun dalam kehidupan masyarakat. Mereka lebih senang membaca status di medsos.

Penurunan minat baca, salah satunya disebabkan terkadang karena keterbatasan buku yang ada di perpustakaan. Di samping karena keterbatasan waktu untuk berkunjung ke perpustakaan.

Melihat fenomena ini, diperlukan terobosan-terobosan baru untuk mengatasi permasalahan tersebut. Salah satunya adalah dengan memberikan kemudahan dalam mengakses buku bacaan, yaitu dengan membangun dan mengembangkan perpustakaan digital.

“ya harus ada terobosan dan langkah-langkah kongkrit untuk meningkatkan minat membaca bagi warga madrasah. Apalagi di era digital seperti sekarang ini. Tidak hanya membaca buku secara konvensional. Tetapi juga dengan aplikasi digital. Sehingga kita bisa membaca dimanapun berada,” ujarnya.

Mantan Kepala Perpustakaan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Banyuputih Kidul ini berpandangan bahwa kegiatan membaca sangat penting bagi kehidupan seseorang. Karena dengan membaca, seseorang dapat menyalurkan energi yang positif dengan membuka wawasan, pengetahuan serta meningkatkan integritas dan kredibilitas.

“Membaca itu bisa meminimalisir hal-hal negatif karena energi kita tersalurkan ke hal yang positif. Yang menjadi tantangan kita, para guru dituntut mampu memberikan teladan dalam membaca dan bisa memberikan stimulus rasa ingin tahu murid agar budaya membaca menjadi jadi kebutuhan mendasar bagi mereka layaknya makan dan minum,” tuturnya.

Leave a Reply